Sabtu, 24 April 2010

Pendidikan Teknik INFORMATIKA bukan INVESTASI...?

Bila Anda menemui seseorang dan menawarkan kegiatan dengan ROI (Return On Investment) negatif, apakah Anda mengharap tawaran Anda akan di Terima? Tentu tidak.

Pendidikan sebagai salah satu bentuk Investasi telah disadari banyak orang tua, sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang.
Banyak Orang tua menjual harta benda agar dapat menyediakan uang pendidikan untuk anaknya. Bahkan lebih jauh lagi,
sekarang ada asuransi Pendidikan, Sebagai bentuk Investasi Pendidikan.
   Investasi (Investment) menurut Wikipedia adalah  Active redirection of Resources/assets to creating benefits in the future,
the use of resources/assets to earn income or profit in the future. Saya ingin menambahkan sesuatu ke defenisi ini :
Investasi di lakukan untuk mengurangi Persaingan.
   Orang tua yang menginvestasikan harta/uang mereka untuk pendidikan anaknya, tentu berharap kelulusan anaknya dari pendidikan tertentu membuat anaknya akan menghadapi persaingan yang lebih sedikit.
Sebaliknya, bila anaknya bukan alumni pendidikan, maka persaingan yang dihadapi akan jauh lebih besar dan lebih keras.
   Saya ingin fokus ke pendidikan TI. Persisnya ke pendidikan Perangkat Lunak (Biasa disebut pendidikan 'Informatika', suatu isyilah yang buruk).
Apakah pendidikan perangkat lunak suatu Investasi...? Dalam banyak kasus, jawabannya adalah tidak. Dan saya juga ragu, apakah memang ada Pendidikan Perangkat Lunak yang
layak di sebut sebagai Investasi.
   Mengapa ini bukan Investasi...? Karena kelulusan dari pendidikan ini ternyata tidak mengurangi persaingan. Suatu saat saya ditanya seorang pegawai PLN,
yang usianya sudah mendekati 50 tahun. "Anak saya akan tamat SMA. Dia bingung, mau ke elektro apa mau ke Informatika...?" Menurut Anda bagaimana...?"
Saya jawab,"Pilih elektro PAK...!".
   Bapak tersebut bertanya, "Lho,Anda sendirikan Anak INFORMATIKA, kenapa bisa begitu...?". Saya harus membveri sedikit penjelasan kepada Bapak ini.
Saya balik bertanya, "Pak, di PLN apakah ada PROGAMMER dan staf TI yang bukan Alumni INFORMATIKA...?" Dia jawab, "Ada, bahkan banyak".
Saya tanya lagi,"Di PLN apakah ada yang mengurus gardu listrik, trafo, sutet; yang bukan Alumni ELEKTRO...?" Dia jawab "TIDAK".
Dengan tersenyum saya katakan, "Pertanyaan bapak telah terjawab". Dia tersenyum juga, paham maksud saya.
   Pendidikan Perangkat Lunak bukan Investasi karena pendidikan teersebut tidak mengurangi persaingan, untuk mendapat pekerjaan di bidang TI,
Saya herus bersaing dengan Alumni-alumni dari pendidikan bidang yang lain.
   Padahal di banyak bidang lain, pendidikan adalah Investasi, karena pendidikan benar-benar mengurangi persaingan. Seorang Alumni Pendidikan "HUKUM",
tidak akan bersaing dengan alumni pendidikan lain dalam mendapatkan pekerjaan di bidang hukum, apalagi yang sangat teknis sifatnya. --Mengambil contoh pendidikan INFORMATIKA---
Saya mengalah sejenak dalam istilah---alumni hukum tidak akan disaingi alumni Informatika untuk mendapatkan pekerjaan di bidang hukum. tetapi,
Alumni pendidikan Informatika dapat disaingi oleh alumni pendidikan hukum dalam mendapatkan pekerjaan di Bidang INFORMATIKA.
   Iklan-iklan lowongan pekerjaan sering mencantumkan D3/S1 Informatika sebagai syarat untuk di terima sebagai Progamer. Kebanyakan Kasus itu cuma Lip Service, cuma formalitas,
atau basa-basi iklan. Dalam praktik, pemasang iklan tidak menolak pelamr karena hanya pelamar tersebut bukan alumni Informatika. Bila pelamar bisa meyakinkan pewawancara akan kemampuannya,
maka pelamar akan di terima.
   Bila kita memakai ROI (Return On Investment) dengan memandang tujuan Investasi adalh mengurangi persaingan, maka ROI dari pendidikan INFORMATIKA
adalah NONPOSITIF. Setelah sekian tahun Sekolah, persaingan yang dihadapi alumni TIDAK BERKURANG,
Jadi, apakah ada niat untuk Investasi di Pendidikan INFORMATIKA...? atau buat Adek-adek yang mau KULIAH, Apakah Anda punya niat untuk KULIAH dengan JURUSAN INFORMATIKA.....???
Ingat, KITA di karuniai TUHAN PIKIRAN......!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar